Blogroll

Pages

Tuesday, August 23, 2011

Kisah Dibalik Sukses Bill Gates : Multi Milyuner Pendiri Microsoft


“Orang sukses adalah orang yang memiliki mimpi dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi berapapun harga yang harus ia bayar…”

Pernahkah kita berangan-angan menjadi orang sukses seperti Bill Gates? Dan bertanya bagaimana Bill Gate dapat mencapai suksesnya seperti saat ini?
Hidup ini terasa kurang menantang karena sering kali kita sendiri tidak melibatkan diri kita ke dalam hal–hal yang menantang. Tentunya, ada resiko di balik setiap tantangan yang berani kita ambil, namun resiko itulah yang dapat membuat kita maju.
Salah satu contoh keberanian menghadapi tantangan hidup diberikan oleh Bill Gates, orang nomor dua terkaya di dunia menurut majalah Forbes 2011. Total kekayaannya USD 56 miliar, atau bila dikurs ke rupiah dengan rate 1 USD = Rp. 9.000, setara dengan 504 triliun rupiah (versi majalah Forbes, 2011). Angka ini lebih dari 1/5 anggaran belanja negara kita yang besarnya 2.209 triliun. Apabila tiba-tiba Bill Gates memutuskan untuk berhenti bekerja dan menaruh semua kekayaannya dalam bentuk deposito dengan bunga 4% per tahun, maka ia dapat hidup nyaman dengan dari bunga sebesar 1.7 triliun setiap bulannya!

Lahir di Seattle, Washington pada tanggal 28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill Gates Jr., bekerja di sebuah firma hukum sebagai seorang pengacara dan ibunya, Mary, adalah seorang mantan guru. Bill adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Bill mempunyai hobi hiking, bahkan hingga kini pun kegiatan ini masih sering dilakukannya bila ia sedang berpikir.
Pria kelahiran Seattle ini memang terkenal cukup ambisius. Pada saat masih sekolah dasar, semangatnya yang cenderung menyulitkannya dalam pergaulan membuat orang tuanya memindahkan sekolahnya ke sekolah unggulan khusus laki-laki di Lakeside School. Di sekolah itulah ia pertama kali berkenalan dengan dunia yang mengantarkan pada bakatnya di bidang pemrograman. Saat itu ia mengenal mesin teletype, semacam mesin ketik yang bisa diberi program sederhana. Dari mesin itu, kemudian dia mulai menguasai dengan baik bahasa pemrograman BASIC. Ia pun lantas bertemu dengan komunitas penggemar program dan sering menghabiskan waktunya berjam-jam untuk menekuni hobi tersebut.
Keberhasilan Bill yang terlihat sekarang ini tentunya bukan seperti membalik telapak tangan. Tapi, semua itu tentu melalui proses panjang. Berawal dari impian Bill Gates saat masih muda. Ketika itu, sekitar tahun 70-an, ia yang hobi mengutak-atik program komputer memimpikan bisa menghadirkan komputer ke rumah-rumah. Sesuatu yang dianggap sulit diwujudkan pada masa itu. Sebab, pada masa itu komputer masih berukuran sangat besar dan hanya dimanfaatkan untuk hal-hal tertentu saja. Impian itu masih terus disimpan Bill Gates sampai  pada musim gugur 1973, Bill berangkat menuju Harvard University dan terdafar sebagai siswa fakultas hukum
Bill mampu dengan baik mengikuti kuliah, namun sama seperti ketika di SMA, perhatiannya segera beralih ke komputer. Bill dikenal sebagai seorang jenius di Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah programmer yang luar biasa jenius, namun seorang manusia yang menyebalkan.
Selanjutnya, ayah tiga anak ini kemudian mengembangkan bakatnya sambil tetap menjalankan kuliah di Universitas Harvard. Namun, saat kuliah di universitas elit di Amerika itu, lagi-lagi ambisi Bill Gates membuatnya lebih memilih untuk mewujudkan impiannya, dibandingkan harus menyelesaikan studi. Ia memilih drop out dan berkomitmen kuat untuk mewujudkan ambisinya.
Komitmen itu diwujudkan dengan ketekunan, ketelatenan, dan keuletan, sehingga pelan tapi pasti hobinya membuat program telah menjadi bisnis yang kian menguntungkan. Ia kemudian juga bertemu dengan Paul Allen, rekan dan sahabat lamanya yang kemudian turut membantunya mewujudkan impian menghadirkan komputer ke rumah-rumah. 
Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill Gates, Paul Allen membaca artikel di majalah Popular Electronics dengan judul “World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”. Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer – komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini merupakan kesempatan besar bagi mereka.
Duet mereka banyak menghasilnya program-program unggulan, salah satunya MS-DOS yang kemudian banyak dipakai sebagai software di berbagai komputer. Berawal dari komputer kecil itulah yang menjadi mode dari segala macam komputasi.
Berbagai inovasi tak henti dilakukannya. Hasilnya? Seperti yang dilihat banyak orang saat ini. Impian Bill Gates telah menjadi nyata. Hampir setiap rumah, kini mempunyai komputer. Dan, hebatnya, sistem operasinya kebanyakan menggunakan produk Microsoft. Inilah yang membuat pundi-pundinya terus mengembang.
Kini, dengan kekayaannya tersebut, Bill Gates dan istrinya, Melinda, kemudian mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation. Yayasan bentukan Gates ini digunakan untuk berbagai kegiatan sosial. Mulai dari menyalurkan beasiswa kepada kaum minoritas, berperang melawan penyakit seperti AIDS dan berbagai penyakit lainnya, hingga memerangi kelaparan dan kemiskinan. 
Sebuah impian, jika disertai dengan keyakinan kuat dan kerja keras, serta dilandasi komitmen perjuangan tanpa henti, akan memberi hasil yang gemilang. Bill Gates adalah bukti nyata bahwa impiannya yang pernah dianggap mustahil, kini mampu diwujudkannya. Nilai keyakinan dan perjuangan inilah yang bisa kita contoh dalam kehidupan kita. Selain itu, kepedulian Bill Gates untuk berbagi juga bisa dijadikan teladan bahwa sukses akan lebih berarti jika kita bisa saling berbagi

0 komentar:

Post a Comment

Followers

Search This Blog

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More